Kamis, 18 April 2013
Pentingnya Sirkulasi Udara Untuk Hunian Yang Sehat
Membangun rumah bukan hanya soal bentuk dan material bangunan, tapi juga desain arsitek yg mendukung hidup sehat.
Salah satu kualitas yg sangat penting dalam membangun rumah adalah rumah itu harus sehat! Ini adalah soal paling dasar yg mesti terpenuhi.
Rumah yg sehat adalah rumah yg desain arsitek nya mendukung kesehatan penghuninya. Rumah itu cukup terbuka, fleksibel, dan mudah dipelihara. Material yg digunakan bebas dari bahan kimia berbahaya.
Beberapa yg praktis dipaparkan di sini, dan dapat menjadi poin dalam perencanaan desain arsitek rumah Anda.
Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami datang dari sinar matahari. Cahaya akan menerangi dan memberi kehangatan sudut yg semula gelap. Dgn begitu mencegah ruang lembap. Sinar natahari mampu membunuh 80% bakteri dan kuman yg berpotensi tumbuh.
Pasang bukaan berupa pintu, jendela, bouvelicht, ataupun lubang angin. Persentase bukaan dalam rumah yg ideal adalah 10%-20% luas lantai ruangan.
Letak bukaan harus disesuaikan dgn ruangan yg membutuhkan cahaya alami. Selain itu, selaraskan dgn arah datangnya sinar supaya ia bias masuk melalui bukaan yg kita buat.
Sirkulasi Udara
Kelancaran sirkulasi udara membuat udara di dalam rumah lebih sejuk dan sehat. Udara mudah bertukar, kadar oksigen dan karbondioksida seimbang. Usahakan plafon tidak terlalu rendah. Udara panas yg ada di bawah atap akan mudah mengenai tubuh, jika plafon itu terlalu rendah. Minimal ketinggian plafon dari lantai adalah 3m. Dgn begitu, suhu panas di Untukan atas tidak dgn mudah mengenai tubuh.
Penyediaan Air Bersih
Paling sedikit, setiap satu orang penghuni memerlukan jumlah air bersih 60 liter per hari. Utk memastikan penyediaan air, sebuah rumah memerlukan tangki penyimpanan air (tandon).
Saluran Air Limbah
Coba perhatikan hal berikut ini.
• Pemasangan pipa harus minim belokan supaya arus air limbah lancer mengalir.
• Kemiringan pipa dari sumber buangan ke roil kota adalah 70 derajat. Ukuran derajat itu akan membuat air buangan lancer mengalir.
• Gunakan perangkap leher angsa Utk pipa bawah wastafel dan bak cuci piring agar serangga tertahan dan mencegah timbulnya bau tak yg sedap.
• Pasang bak control dalam rentang jarak 4m antara satu dgn yg lain.
• Saluran buangan air kotor dari WC harus dibuat terpisah dan di salurkan hanya ke septic tank.
Dinding dan Lantai yg Kering
Kelembapan dapat terjadi pada dinding dan lantai. Hal ini akan menciptakan ruangan yg cenderung basah dan menjadi sumber pengembangbiakan kuman.
Pembuangan Sampah
Pastikan bahwa desain arsitek rumah membuat tempat pembuangan sampah yg memadai. Tempat sampah tersebut harus cukup menampung jumlah sampah harian. Terdapat penutup, dan memiliki lubang Utk saluran air jika bak sampah itu dibersihkan.
Sumur Resapan
Anda dapat meminta desain arsitek rumah Anda Utk menyediakan sumur resapan air hujan di pekarangan Anda. Minimal dgn membuat lubang biopori.
Beberapa hal prinsip di atas dapat Anda diskusikan bersama sang desain arsitek. Setelah dibangun ada tahap Utk selalu merawat dan memelihara kebersihan rumah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar