Kuliah gak harus jadi beban kan?? Apalagi sampai jadi stress.. gak banget deh! Cukup menjadi mahasiswa yang mandiri dan aktif dalam kuliah. Datang ke kampus tepat waktu, mempunyai niat untuk menjadi pribadi yang lebih maju, dan mengerjakan tugas tepat waktu. Selebihnya masih bisa menikmati bangku kuliah dengan santai sampai bisa lulus dan wisuda tepat waktu sesuai harapan orang tua masing-masing. Lulus disini adalah lulus dengan gelar sarjana yang siap pakai di perusahaan, bukan sekedar lulus dengan title sarjana tetapi tidak mempunyai tujuan ke depan. Lulus dengan nilai IPK yang tinggi serta kemampuan yang disertai softskill yang baik akan lebih mudah diterima bekerja di perusahaan atau menjadi seorang enterpreneur. Jadi, kuliah itu bukan untuk nganggur kan??
Jumat, 05 Oktober 2012
Kuliah Ga Bikin Strezz . . .
Waahhh pasti udah kebayang senengnya nglepas seragam putih abu-abu dan berganti title dengan sebutan mahasiswa. Transisi dari pendidikan SMA ke dunia perkuliahan kadang gak semanis yang diharapkan. Kalau di SMA pastinya jadwal udah tersusun rapi dari senin sampai sabtu, berangkat pagi pulang siang,duduk manis di kelas pakai seragam yang rapi pula. Semua hal yang dilakuin harus sesuai dengan instruksi guru. Tapi semua akan berubah drastis saat memasuki dunia perguruan tinggi.
Sejak menjadi mahasiswa mulai berkenalan dengan penyakit ‘stress’. Gimana enggak..?? Tugas menumpuk, dosen killer, IPK anjlok, direcokin orang tua karena dituntut lulus cepet waktu, belum lagi masalah pribadi dengan pacar, OMG....pusing banget!
Penyakit seperti ini suka kumat tiba-tiba apalagi menjelang deadline tugas, ujian semester atau tugas akhir dan skripsi. Kepala mulai pusing, tegang, emosian, insomnia karena harus SKS(sistem kebut semalam) saat ngerjain tugas atau mau ujian. Pasti deh semua mahasiswa mengalami hal seperti ini. Apalagi setiap semester pasti ada beberapa mata kuliah sesuai dengan Sks masing-masing. Setiap mata kuliah memiliki dosen yang berbeda dengan tugas yang berbeda pula. Belum lagi kalau dosen pelit banget kasih nilai, bisa-bisa nggak lulus mata kuliah itu dan harus ngulang lagi. Jadi berderet panjang catatan stress para mahasiswa.
Sebenarnya masalah stress mahasiswa bisa diatasi dari awal sebelum mereka menginjakkan kaki di dunia perguruan tinggi. Sejak duduk di bangku SMA mereka seharusnya sudah menentukan jurusan apa yang akan mereka ambil sesuai dengan minat, bakat, dan passion mereka. Jadi, nantinya tidak ada alasan salah jurusan yang menyebabkan para mahasiswa terjangkit penyakit stress. Kebanyakan mahasiswa suka bersenang-senang dahulu susah kemudian. Itulah figur mahasiswa jaman sekarang. Suka bolos saat kuliah cuma buat nongkrong atau hang out sama temen dengan alasan males ketemu dosen yang killer. Akibatnya mereka jadi stress saat tugas-tugas mulai menumpuk menjelang ujian semester. Hal ini bisa dihindari apabila mahasiswa bisa lebih mandiri dan pro aktif berpikir ke depan. Dosen hanya menjadi fasilitator. Jadi, jangan berharap dosen akan menjelaskan panjang lebar sampai mahasiswanya paham. Mandiri disini artinya mahasiswa harus rajin mencari referensi lain diluar jam kuliah tersebut tentang materi kuliah dari dosen. Selain itu mahasiswa harus bijak menggunakan waktu. Meskipun tugas menumpuk dan bingung harus memprioritaskan tugas mana yang harus diselesaikan, usahakan mengerjakan masing-masing tugas itu sampai selesai. Mengerjakan tugas secara setengah-setengah atau menunda mengerjakannya cuma akan menambah beban stress.
Jika semua tugas dapat diselesaikan tepat pada waktunya, pasti gak ada lagi SKS(sistem kebut semalam) menjelang ujian semester. Disamping itu, usahakan memahami materi dari setiap pertemuan dosen saat kuliah atau dari setiap tugas yang diberikan oleh dosen. Hal ini bertujuan agar tidak perlu berpikir keras atau mengulang-ulang untuk mempelajari materi ujian semester. Jadi, gak ada lagi kantong mata yang tebel karena insomnia. Para mahasiswa juga bisa mempersiapkan kondisi fisik yang baik saat mengerjakan ujian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar