Minggu, 09 Desember 2012
Elemen Penggerak Motivasi Karyawan
Sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang manajer
Minggu, 02 Desember 2012
Trend-Trend dan Tantangan Bisnis Masa Kini
Online Enterpreneurship
Sabtu, 24 November 2012
Tips NingkatinTenaga Mesin On Budget
3. Porting n Polish Porting n Polish (PnP) adalah membesarkan lubang bagian atas mesin dan dihaluskan agar aliran bahan bakar dan udara lancar. Jika PnP dilakukan secara presisi atau pengukuran yang benar, efeknya adalah tarikan mesin menjadi lebih enteng, nafas mesin lebih panjang. Akselerasi lebih spontan dan konsumsi bahan bakar juga jadi lebih efisien. Ini semua karena aliran bahan bakar dan udara jadi lebih lancar masuk ke ruang bakar, sehingga tenaga lebih besar dan pembakaran sempurna. Bila mobil dikendarai dengan normal bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien. Untuk pengerjaan seperti ini biasanya kita mesti siapin dana sekitar 1,5 juta sampai dengan 2 jutaan.
4. Pasang Turbo Pasang perangkat turbo emang tergolong kedalam modifikasi mobil yang cukup extreme karena peningkatan tenaga yang dihasilkan kurang lebih bisa mencapai 50%. Banyak sekali pertimbangan dan perhitungan yang harus kita perhatikan saat ingin memasang perangkat yang satu ini.Disarankan sebaiknya berkonsultasi dengan orang yang ahli sebelum memutuskan menggunakan perangkat turbo di mobil. Untuk pemasangan turbo emang membutuhkan budget yang nggak sedikit, sekitar 40 jutaan.
Sumber : Majalah Hai Edisi Mei 2010
Fight Club
Sabtu, 17 November 2012
Kebiasaan Konyol Di Sekolah
Lebih Asyik Ikut Bimbel
Tugas 3
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima type utama yaitu sebagai berikut : 1. Tipe pemimpin otokratis 2. Tipe pemimpin militeristik 3. Tipe pemimpin paternalistis 4. Tipe pemimpin karismatis 5. Tipe pomimpin demokratis
1. Tipe Pemimpin Otokratis Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak. Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a. Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi. c. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.
2. Tipe Kepemimpinan Militeristis Tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : a. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama. b. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.Sonang kepada formalitas yang berlebihan c. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan d. Tidak mau menerima kritik dari bawahanMenggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3. Tipe Pemimpin Paternalistis Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil. Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa. b. Bersikap terlalu melindungi bawahanJarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang. c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi. d. Sering menganggap dirinya maha tau.
4. Tipe Kepemimpinan Karismatis Tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.
5. Tipe Kepemimpinan Demokratis Tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu. Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut: - Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia. - Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi. - Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya. Teori Kepemimpinan
Di antara berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di antaranya yang paling menonjol yaitu sebagai berikut : 1. Teori Genetie Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made". bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.
2. Teori Sosial Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made", make penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu :
"Leaders are made and not born".
3. Teori Ekologis Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.
Jumat, 09 November 2012
Membuat Pixel Art Di Photoshop
Sumber : Majalah Hai Edisi bulan Mei 2012
Syarat Novel Jadi Film
Jumat, 02 November 2012
Temuan Sejarah Dari Arkeolog
Kelautan
Jumat, 26 Oktober 2012
Lebih Tenang Dengan Menyendiri
Manfaat Jurnal Ilmiah
Sabtu, 20 Oktober 2012
Tugas 2 Teori Organisasi Umum 1
Max Weber Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu : Teori birokrasi : dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika. Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
Teori Organisasi Neoklasik Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg. Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut: Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak. Teori Organisasi Modern Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
Perbedaan Teori Modern dan Teori klasik : Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi , sedangkan Teori Modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh. Teori klasik telah membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical, sedangkan Teori Modern lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak variable yang dipertimbangkan. Teori modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi yaitu : Komunikasi Konsep keseimbangan Proses pengambilan keputusan Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/organisasi
*** Buildng Of The Group Project ***
Menjaga Sikap Ketika Magang Di Dunia Kerja
Sabtu, 13 Oktober 2012
Tugas Matkul Teori Organisasi Umum 1
Jawab: 1. Organisasi dari segi bahasa yaitu dari bahasa Yunani artinya sekelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Menurut definisinya organisasi adalah tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Organisasi sebagai wadah adalah wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan. Tempat adanya pandangan, tijauan, ajaran, pendapat tentang bagaimana tentang cara memecahkan masalah agar lebih berhasil dalam mencapai tujuan. Organisasi Dapat diartikan Sebagai Proses adalah merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah yang tidak pernah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi. 3. Organisasi formal/ Resmi adalah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah organisasi sekolah, perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan organisasi universitas-universitas. Organisasi informal adalah organisasi tidak resmi. Karena sifatnya tidak resmi maka organisasi ini kadangkala struktur organisasi tidak begitu jelas/bahkan tidak ada. Begitu juga dengan perencanaan dan program-program yang akan dilaksanakan tidak dirumuskan secara jelas dan tegas, kadang-kadang terjadi secara spontanitas. Contoh organisasi informal adalah panitia peringatan 17 agustus, panitia acara buka bersama dll.
4. Saya pernah mengikuti organisasi OSIS pada waktu SMP. Saya menjabat sebagai bendahara OSIS. Disitu saya bertugas mengatur seluruh perincian anggaran dana yang akan dikeluarkan pada setiap kegiatan yang akan dilakukan. Dari semua perencanaan anggaran yang telah saya buat kemudian saya mengajukan proposal ke ketua Osis sebelum disetujui oleh Kepala sekolah. Setelah semua disetujui, saya membuat laporan resminya untuk meminta dana kegiatan ke pihak sekolah. Dalam organisasi informal saya pernah bergabung sebagai panitia acara 17 Agustus di lingkungan rumah tempat saya tinggal. Saat itu saya bertugas sebagai seksi dokumentasi. Tugas saya adalah mendokumentasikan setiap kegiatan yang sedang dilaksanakan contohnya seperti mendokumentasikan pidato sambutan ketua RT dan RW, mendokumentasikan perlombaan, dan acara pentas yang diselenggarakan malam harinya.
Jumat, 12 Oktober 2012
Go Green Di Kampus Yuk . . .
Saatnya Beralih Menjadi Pengusaha . . .
Jumat, 05 Oktober 2012
Mengatasi Demam Panggung
Kuliah Ga Bikin Strezz . . .
Kuliah gak harus jadi beban kan?? Apalagi sampai jadi stress.. gak banget deh! Cukup menjadi mahasiswa yang mandiri dan aktif dalam kuliah. Datang ke kampus tepat waktu, mempunyai niat untuk menjadi pribadi yang lebih maju, dan mengerjakan tugas tepat waktu. Selebihnya masih bisa menikmati bangku kuliah dengan santai sampai bisa lulus dan wisuda tepat waktu sesuai harapan orang tua masing-masing. Lulus disini adalah lulus dengan gelar sarjana yang siap pakai di perusahaan, bukan sekedar lulus dengan title sarjana tetapi tidak mempunyai tujuan ke depan. Lulus dengan nilai IPK yang tinggi serta kemampuan yang disertai softskill yang baik akan lebih mudah diterima bekerja di perusahaan atau menjadi seorang enterpreneur. Jadi, kuliah itu bukan untuk nganggur kan??
Sabtu, 16 Juni 2012
Kamis, 14 Juni 2012
Jumat, 20 April 2012
Kamis, 12 April 2012
Senin, 09 April 2012
Rabu, 04 April 2012
Senin, 02 April 2012
Senin, 26 Maret 2012
Senin, 19 Maret 2012
Jumat, 16 Maret 2012
Kamis, 15 Maret 2012
Kontribusi Pemerintah Dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan
KONTRIBUSI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN
Disusun Oleh :
Nama : Bagus Dwi Prasetyo
Kelas : 1KA41
NPM : 11111363
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah
Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat
Dalam Melestarikan Kebudayaan
Kelas : 1-KA41
Tanggal Penyerahan Makalah : 16 Maret 2012
Tanggal Upload Makalah : 17 Maret 2012
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M | Nama Lengkap | Tanda Tangan |
11111363 | Bagus Dwi Prasetyo | |
Program Sarjana Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ” Kontribusi Pemerintah Dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan ”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bpk. Muhammad Burhan Amin selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, serta kedua orang tua, keluarga besar penulis, dan rekan-rekan mahasiswa Universitas Gunadarma yang selalu berdoa dan memberikan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap kerangka acuan makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khusunya.
Bekasi, 15 Maret 2012
Penyusun
(Bagus Dwi Prasetyo)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN…………………………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. iii
BAB 1
Pendahuluan……………………………………………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………….......... 1
1.2. Tujuan………………………………………………………………………………………1
BAB 2
Permasalahan……………………………………………………………………………… 2
2.1. Kekuatan…………………………………………………………………………….... …..2
2.2. Kelemahan…………………………………………………………………………………3
2.3. Peluang…………………………………………………………………………………… 3
2.4. Tantangan/Hambatan…………………………………………………………………….. 4
BAB 3
Kesimpulan dan Rekomendasi…………………………………………………………….5
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………......... 5
3.2. Rekomendasi………………………………………………………………………………5
Referensi..………………………………………………………………………………….5
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebudayaan Indonesia bisa diartikan seluruh ciri khas suatu daerah yang ada sebelum terbentuknya nasional Indonesia, yang termasuk kebudayaan Indonesia itu adalah seluruh kebudayaan lokal dari seluruh ragam suku-suku di Indonesia.
Sedangkan kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.
1.2 Tujuan
Membentuk dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan manusia dalam melestarikan dan mengembangkan seluruh kebudayaan Indonesia, serta lingkungan hidup dalam rangka pembangunan bangsa dan Negara.
BAB 2
PERMASALAHAN
Saat ini sedang hangat dibicarakan publik dinegara ini adanya beberapa pengakuan mengenai budaya dan produk khas bangsa Indonesia oleh negara lain.
Oleh karena itu penyusun menuliskan beberapa analisis permasalahan kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
2.1 Kekuatan
a. Beraneka ragam budaya Indonesia
Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum bentuknya nasional Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia.
b. Kebudayaan nasional yang berlandaskan pancasila
UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.
c. Memakai sistem kekerabatan
Bangsa Indonesia sejak dulu selalu bergotong-royong dalam mempersatukan dan mempertahankan kebudayaan, agar generasi-generasi ke depan msih bisa menikmati peninggalan-peninggalan kebudayaan yang terdahulu.
2.2 Kelemahan
a. Lemahnya perlindungan kebudayaan
Kegagalan pemerintah dalam melindungi kekayaan kultural bangsa tidak hanya menstimulasi pihak asing melakukan pendakuan dan pengeksploitasian hak ekonomi atas produk-produk kultural bangsa kita, tetapi juga dapat mengancam identitas bangsa Indonesia.
b. Kurang diakui bangsa sendiri
Masih banyak terdapat bangsa kita yang masih menyukai kebudayaan barat daripada kebudayaan sendiri, padahal bangsa kita mempunyai banyak kelebihan dalam masalah keunikan yang berbagai macam pula ragamnya.
c. Kurangnya sarana dan prasarana
Di Negara kita memiliki banyak ragam kebudayaan tetapi pemerintah kurang mendukung dalam hal hak paten. Pemerintah sekarang hanya bisa mementingkan diri sendiri daripada masyarakat luas. Padahal semua itu sangat penting dalam hal harga diri bangsa Indonesia.
2.3 Peluang
a. Memajukan kepariwisataan
Jika pemerintah terus-menerus mempromosikan tempat-tempat yang bernilai budaya dipastikan akan banyak pelancong dari luar yang akan berkunjung ke tempat itu. b. banyaknya informasi yang disediakan di media informasi
Secara tidak langsung pada saat memunculkan beberapa ragam kebudayaan Indonesia dimedia informasi dapat memaximalkan dalam pelestarian kebudayaan dan memperkenalkan budaya kita ke Negara lain.
2.4 Tantangan / Hambatan
a. Masih maraknya pencurian benda bersejarah
Pemikiran manusia zaman sekarang itu hanya untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri tetapi banyak jalan yang dilalui termasuk dengan cara yang tidak sewajarnya dilakukan. Hal seperti ini yang dapat merugikan bangsa sehingga dapat mengurangi nilai-nilai kebudayaan di Negara kita.
b. Sering terjadi konflik antar suku
Akhir-akhir ini sering sekali terjadi konflik antar suku hanya karena masalah sepele hingga menyeret orang banyak. Hal seperti ini yang tidak boleh di masukkan ke media informasi, tetapi orang Indonesia menganggap berita itu bernilai berita yang lumayan bagus. Tapi kalau dilihat dari sisi kebudayaan berita itu dianggap nol, karena secara tidak langsung media informasi itu menonjolkan kebudayaan yang tidak baik.
c. Banyaknya kebudayaan asing
Banyak sekali orang Indonesia yang selalu up to date tentang kebudayaan barat, dibandingkan budaya sendiri tidak pernah diakui.
BAB 3
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Kebudayaan sebetulnya bukan suatu kata benda, melainkan suatu kata kerja. Atau dengan lain perkataan, kebudayaan adalah karya kita sendiri, tanggung jawab kita sendiri. Demikian kebudayaan dilukiskan secara fungsionil, yaitu sebagai suatu relasi terhadap rencana hidup kita sendiri. Kebudayaan lalu nampak sebagai suatu proses belajar raksasa yang sedang dijalankan oleh umat manusia, karena kebudayaan tidak terlaksana diluar kita sendiri, maka kita (manusia) sendirilah yang harus menemukan suatu strategi kebudayaan. Termasuk dalam proses melestarikan kebudayaan. Karena, proses melestarikan kebudayaan itu adalah pada hakekatnya akan mengarah kepada perilaku kebudayaan dengan sendirinya, jika dilakukan secara terus menerus dan dalam kurun waktu tertentu.
3.2 Rekomendasi
- Perlunya peran dari pemerintah agar tidak terjadi pengakuan-pengakuan mengenai budaya oleh Negara lain.
- Perlunya kesadaran dari masyarakat sendiri untuk saling melestarikan budaya sendiri bukan budaya dari luar.
- Perlu dikembangkan lagi dalam mempromosikan kebudayaan lewat media informasi agar mendapatkan hasil yang maximal.
Referensi
- http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
- Peursen, C.A. van. 1988. Stategi Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius.
- http://kambing-tiramisu.blogspot.com/2011/04/kebudayaan-indonesia-artikel- kebudayaan.html
- http://www.anneahira.com/indonesia/budaya-indonesia.htm